Senin, 27 Oktober 2008

SERVER CORE: WINDOWS TANPA WINDOWS

Server Core adalah edisi instalasi minimal dari Windows Server 2008 yang menjanjikan realibility dan security, sekaligus akan menjadi anomali yang sangat menarik dalam perkembangan teknologi server. Narenda Wicaksono

Saat kita mempertimbangkan untuk melakukan upgrade operating system server lama kita ke operating system yang lebih baru, maka apa yang akan terlintas di benak pikiran kita adalah investasi baru. Hal yang biasa terjadi adalah investasi selain dibutuhkan untuk membeli software baru, juga untuk membiayai upgrade ke hardware yang baru atau setidaknya ke hardware yang memiliki spesi. kasi yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena biasanya operating system yang baru memiliki . tur yang semakin kompleks dan pada umumnya membutuhkan spesi. kasi hardware yang lebih tinggi. Persepsi ini tampaknya akan diputar 180 derajat tahun ini. Artikel ini akan membahas mengenai fenomena anomali dari perkembangan teknologi infrastruktur yang akan terjadi pada awal tahun ini.

Reliability

Seperti yang telah dijelaskan dalam artikel sebelumnya, realibility adalah sebuah keyword yang tidak bisa di tawar dalam kacamata deployment infrastruktur Teknologi Informasi (TI) di korporat. Apalagi bila infrastruktur tersebut menjadi dependensi dari core bisnis organisasi yang bersangkutan. Pendekatan yang diambil biasanya adalah satu server hanya didedikasikan untuk satu role (peran) saja, misalnya DHCP server, DNS server, atau AD Server. Sehingga tidak sulit menemui utilisasi sebuah server yang tidak sebanding dengan nilai investasi yang telah dikeluarkan untuk membeli hardware server tersebut.

Hal yang jamak dilakukan untuk mengatasi hal tersebut biasanya adalah menggabungkan beberapa role dalam satu mesin server, misalnya menggabungkan DHCP server, DNS server, dan File server dalam satu mesin. Namun terlalu banyak role yang dipasang di satu server justru berpotensi menimbulkan masalah lain, misalnya membutuhkan dibukanya beberapa port yang tentunya akan berpotensi menimbulkan serangan. Menggabungkan beberapa role dalam satu mesin juga akan menimbulkan kendala saat melakukan patching, misalnya kita ingin melakukan patch pada suatu service. Setelah proses patch tersebut dilakukan maka, proses lanjutan yang harus dimasukkan misalnya proses restart server akan mengorbankan service lain. Pendekatan ini tidak dapat diambil jika reliability menjadi first priority.

Bila kita memanfaatkan Windows Server edisi sebelum 2008 untuk spesi. k satu role yang cenderung tidak membutuhkan maintenance, misalnya DHCP, DNS, atau File Server, kita akan tetap mendapatkan beberapa fitur lain yang tidak berkaitan dengan utilisasi server berdasarkan role yang kita deploy. Fitur-fitur tersebut cenderung terlalu lengkap untuk sebuah server yang hanya diutilisasi untuk satu role saja. Contohnya, saat kita memanfaatkan sebuah mesin server dengan Windows Server 2003 untuk DNS Server, maka kita akan mendapatkan secara default Outlook Express, Windows Media Player, dan beberapa fitur lain yang tidak akan termanfaatkan untuk utilisasi role tersebut.

Edisi Khusus

Salah satu versi inovatif dari jajaran Windows Server yang akan keluar di kuartal pertama tahun 2008 adalah Server Core. Server Core adalah sebuah edisi khusus dari Windows Server 2008 yang hanya membutuhkan harddisk space satu per enam dari instalasi Windows Server 2008 full version. Server Core adalah edisi minimal dari Windows Server 2008 yang mana semua proses instalasi, kon. gurasi, maupun maintenance yang dilakukan dalam mesin tersebut menggunakan Command Line. Edisi Server ini akan menjadi pendobrak dalam sejarah operating system Windows di mana hampir semua proses yang kita lakukan terkait dengan maintenance dan kon. gurasi tidak melibatkan Wizard atau Windows, seperti yang biasa yang kita lakukan dengan Windows normal. Opsi yang tersedia untuk melakukan semua hal tersebut adalah Command Line dan Notepad. Hal ini akan menjadi tantangan tersendiri. Hal yang sangat menarik adalah bila kita melakukan komparasi antara notepad yang terdapat dalam Server Core dengan notepad yang terdapat dalam Windows Server Full Version. Akan terlihat bahwa notepad dalam Server Core hanya memanfaatkan basic functionality dari Windows API.

Server Core adalah salah satu edisi baru dalam Windows Server 2008 yang merupakan instalasi minimal untuk Windows Server 2008. Server Core tersedia, baik untuk arsitektur 32 bit maupun 64 bit. Server Core juga tersedia dalam edisi Standar, Enterprise, maupun DataCenter. Salah satu kelebihan dari edisi Windows Server ini adalah tidak membutuhkan hardware yang memiliki spesi. kasi yang terlalu tinggi.

Hal ini merupakan salah satu anomali dalam perkembangan teknologi yang tentunya akan memberikan angin segar bagi para IT stakeholder. Hardware yang ada sekarang tidak perlu di-upgrade, bahkan memungkinkan untuk memanfaatkan hardware yang tidak memenuhi requirement minimal Windows Server 2003. Namun, yang harus diingat adalah tidak semua role yang terdapat di edisi full version dari Windows Server 2008 terdapat dalam edisi Server Core ini.

Server Core dapat dipasang di hardware dengan spesi. Kasi memory 512 MB dan harddisk space 2 GB, karena instalasi Server Core hanya membutuhkan harddisk space tak lebih dari 1 GB. Bahkan sudah pernah dicoba deployment Server Core di komputer server dengan Pentium 3 dan memory 256 MB, Server Core dapat berjalan tanpa masalah. Pentium 3 bahkan saat ini hampir tidak cukup untuk menjalankan Windows Server 2003. Tentu semua hardware tersebut dapat dimanfaatkan untuk Server Core, tapi yang harus diingat adalah hanya beberapa role saja yang dapat di-deploy.

Efisiensi Disk Space

Server Core mere. eksikan perubahan view dari sebuah server. Biasanya seorang IT Administrator akan melihat sebuah server berdasarkan role-nya. Server yang berwarna hijau adalah DC, server yang berwarna orange adalah Exchange, Server yang berwarna merah adalah SQL Database. Beberapa server tersebut sebenarnya tidak menggunakan sepenuhnya seluruh fasilitas yang ada dalam boks instalasi Windows. Server Core juga dibuat berdasarkan sebuah teorema bahwa semakin sedikit moving parts dalam sebuah operating system, maka akan semakin sedikit juga jumlah kode yang terdapat dalam operating system. Semakin sedikit kode yang ada, maka tentunya akan semakin sedikit pula potensi bugs yang ada. Perlu dicatat bahwa Server Core adalah minimal footprint yang mengambil best code yang telah well tested dari Windows Server 2000 dan Windows Server 2003.

Beberapa di antara kita pasti bertanya-tanya, hal apa yang menyebabkan penurunan secara signi. kan dari disk space yang dibutuhkan edisi Windows Server Core bila dibandingkan dengan edisi full version. Penurunan space yang dibutuhkan selain dari pemangkasan managed framework dan roles, juga disebabkan oleh pemangkasan storage driver. Sebagai contoh, Server Core tidak memerlukan kapabilitas untuk mengeluarkan suara audio, sehingga driver sound-card tidak dibutuhkan. Server Core juga tidak membutuhkan misalnya bluetooth driver, maka secara otomatis semua driver yang terkait dengan Bluetooth ditiadakan. Hal inilah yang memberikan penghematan luar biasa terhadap disk space instalasi sebuah Server Core.

Implementasi Server Core selain dapat memaksimalkan penggunaan hardware, juga dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan oleh IT Administrator untuk melakukan maintenance, karena patch dan update yang sedikit. Selain itu, implementasi dari Server Core juga mengurangi potensi serangan yang mungkin terjadi. Hal ini disebabkan karena hanya spesi. k service yang dideploy, maka secara otomatis mengurangi posibilitas serangan yang mungkin dapat dilakukan terhadap Server Core. Selain itu, karena Server Core tidak memiliki fitur yang sekompleks edisi Windows Server standar, maka patch diestimasi tak lebih dari setengah Windows Server edisi full version.

Fitur

Instalasi Server Core jelas lebih aman, andal, dan memberikan potensi overhead management yang lebih rendah daripada instalasi penuh Windows Server 2008 untuk role yang sama. Server Core menyediakan minimal fungsional operating system server. Gambar 6 di bawah ini menjelaskan fungsionalitas dasar dari Server Core.

Secara umum, roles yang dapat di-deploy pada Server Core adalah:

1. Domain Host System (DNS).

2. Dynamic Host Con. guration Protocol (DHCP).

3. Active Directory.

4. Active Directory Lightweight Directory Services (AD LDS).

5. File Services.

6. Print Services.

7. Streaming Media Services.

8. Windows Server Virtualization (Hyper-V).

9. Internet Information Services (IIS7 Native).

Server Core Sebagai Parent Hyper-V

Tentu akan sangat menarik jika kita merancang Server Core sebagai parent dalam host system yang akan mengimplementasikan teknologi Windows Server Virtualization (Hyper-V). Penggunaan Server Core sebagai parent system akan memaksimalkan resources server tersebut untuk instance child operating system. Misalnya, kita memiliki sebuah box server dengan memory 4 GB dengan dukungan Quad Core prosesor. Kita akan lakukan instalasi Hyper-V ke dalam box server tersebut (lihat gambar 5). Kita dapat mengalokasikan 512 MB untuk Server Core (parent), 512 MB untuk DNS Server (child), 1 GB untuk WebServer (child), dan 2 GB untuk Database Server (child). Masing-masing instance akan mendapat alokasi satu processor. Skenario ini tentu akan menjadi sebuah skenario yang dapat memaksimalkan utilisasi server tersebut. Bila tidak menggunakan Server Core, maka kita harus mengalokasikan minimal masing-masing 1 GB memory untuk setiap instance. Tentunya, Database Server tidak akan berfungsi dengan semestinya. Selain itu harddisk space yang dibutuhkan juga akan lebih optimal, mengingat Server Core (parent) dan DNS Server (child) tidak membutuhkan harddisk space selayaknya instance Windows Server full version.

Saat ini beberapa di antara kita akan bertanya-tanya bagaimana Server Core dapat mendukung role web server, mengingat tidak adanya managed framework. Server Core memiliki role IIS7, namun yang perlu diketahui adalah IIS7 yang terdapat dalam Server Core adalah basic IIS Native yang tidak memanfaatkan managed framework. Implikasi terhadap hal ini adalah aplikasi web yang dapat berjalan hanya terbatas pada ASP Classic dan PHP. Namun, tidak menutup kemungkinan Managed Framework akan hadir pada Server Core generasi selanjutnya.

Semua fitur dari sebuah web server sekarang diorganisasi sebagai komponen terpisah dan dapat dengan mudah ditambahkan. IIS7 memiliki konsep application pools seperti yang terdapat pada IIS6, sehingga dapat dimanfaatkan lebih dari sekadar dari web application, namun juga dapat dimanfaatkan misalnya untuk web service server.

Pengalaman Administrasi

Setelah melakukan proses login dalam instalasi pertama Windows Server Core, maka halaman Initial Con. guration Setting seperti dalam edisi Full Version tidak akan ditemui. Hal ini tentu akan menimbulkan beberapa pertanyaan mengenai bagaimana mengubah administrator password? Bagaimana mengubah IP address? Bagaimana melakukan join domain? Bagaimana mengaktivasi Windows?

Tanpa sistem noti. kasi, maka tidak ada balon pengingat “Aktivate Windows” yang biasanya akan muncul di pojok kanan taskbar. Bagaimana balon tersebut akan muncul jika taskbar pun tidak ada? Tombol start menu pun tidak akan ada. Tool yang biasa digunakan untuk administrasi edisi Windows Server sebelumnya seperti netdom.exe masih dapat digunakan untuk menggabungkan mesin ke dalam sebuah domain atau me-rename mesin.

Mari kita lihat sejenak bagaimana mengorganisasi Server Core. Kita akan mengetikkan perintah “oclist.exe” untuk melihat roles apa saja yang terinstal dalam Server Core, lihat Gambar 6. Setelah itu kita akan mengaktifkan DNS Server, command yang harus ditulis adalah “start /w ocsetup DNS-Server-Core-Role”, lihat Gambar 7. Sangat menarik, bukan?

Command tersebut tentu tidak perlu kita hafalkan, karena pada dasarnya semua command dapat kita lihat dengan skrip “help /?”. Beberapa command yang mungkin sudah jarang digunakan untuk mengorganisasi Windows Server 2000 dan Windows Server 2003 tentu akan kembali digunakan. IT Administrator memang tidak perlu terlalu akrab dengan command tersebut, karena ada beberapa opsi yang dapat diambil bila IT Administrator ingin mengorganisasikan Server Core dengan menggunakan Windows. Opsi yang dapat diambil adalah dengan menggunakan remote management yang akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Judul yang penulis tulis Windows tanpa Windows memang tidak sepenuhnya benar. Masih ada beberapa . tur GUI yang dapat dinikmati oleh IT Administrator, misalnya kon. Gurasi tanggal, logon, notepad, dan task manager. Mouse pun masih dapat berfungsi dengan semestinya walaupun pada keadaan riil ternyata tidak terlalu bermanfaat untuk mendukung proses administrasi.

Untuk menjadikan Server Core sebagai domain controller, cukup dengan menjalankan dcpromo.exe, karena dcpromo. exe tidak dapat menampilkan gra. k, maka Anda perlu untuk memberikan unattended installation. Jika ingin memudahkan konfigurasi, maka disarankan instalasi Server Core menggunakan unattended . le. File unattended adalah XML based file yang berisi semua informasi tentang instalasi Server Core, seperti nama komputer, nama administrator, password, dan nama domain. Berikut adalah contoh skrip untuk melakukan instalasi Active Directory Domain Services role, di command prompt ketikkan:

Dcpromo /unattend:

Ada dapat men-download contoh unatteneded file di salah satu portal IT Pro terbesar di Indonesia, http://wss-id.org.

Manajemen Server

Saat ini pertanyaan yang muncul adalah bagaimana melakukan instalasi hardware baru tanpa menggunakan Control Panel ataupun Add New Hardware Wizard. Server Core mendukung penggunaan plug and play device. Namun, Server Core akan melakukan secara silent, mengingat tidak adanya noti. kasi pada Server Core seperti pada instalasi full version.

Server Core adalah edisi minimal dari Windows Server 2008 yang hanya memberikan fungsionalitas minimal sebuah server. Tampilan yang biasa kita temukan pada Windows Server full version yang memiliki Graphical User Interface (GUI) tidak akan kita temukan. Setelah memasukkan username dan password, kita hanya akan bertemu dengan sebuah Command Prompt. Semua kontrol dan manajemen dilakukan dengan Command Prompt.

Namun jangan terlalu khawatir dengan hal ini, karena ada beberapa opsi yang yang kita bisa ambil untuk melakukan manajemen di Windows Server Core. Selain itu, roles yang didukung Server Core adalah roles yang cenderung jarang atau bahkan hampir tidak membutuhkan maintenance, sehingga seharusnya tidak menjadi kendala yang berarti. Instalasi Server Core, dan selanjutnya Anda tidak perlu melakukan maintenance.

Ada beberapa opsi yang dapat dipilih untuk melakukan kontrol secara remote terhadap Server Core, misalnya dengan menggunakan Remote Desktop, WinRS, atau MMC. Remote Desktop Connection terhadap instalasi server core dapat dilakukan dengan Remote Desktop Connection 6.0. Disarankan

session Remote menggunakan Terminal Server Gateway. Namun, Remote Desktop Connection tetap memaksa kita untuk memanajemen Server Core dengan Command Prompt.

Kita dapat menggunakan Group Policy untuk memusatkan dan mengotomatisasi kon. gurasi. Server Core dapat membaca dan mengikuti aturan dalam Group Policy Object (GPOs) dari domain. Mekanisme ini dapat dijadikan sebuah alternatif cara untuk mengon. gurasi fitur dalam Server Core seperti Windows Firewall atau Automatic Updates client secara lebih mudah. Jika menggunakan workstation dengan Windows Vista di dalamnya, maka kita dapat memanfaatkan WS-Management. WS-Management adalah infrastruktur remote management baru terkandung dalam Windows Vista dan Windows Server 2008, dan meliputi Windows Remote Management (WinRM) pada mesin yang diatur dan Windows Remote Shell (WinRS) untuk eksekusi remote command dari mesin yang sedang diatur. Server Core memiliki listener untuk WS-Management dan Windows Vista memiliki Windows Remote Shell (WinRS) client. Sehingga yang perlu dilakukan adalah membuat sebuah command, lalu WinRS akan mentransmisikan ke server yang menjadi tujuan eksekusi command. Semua output akan di tampilkan di komputer workstation.

Kita juga dapat memanfaatkan infrastruktur Windows Management Instrumentation (WMI) dalam Server Core sehingga kita dapat mengatur Server Core sambil menjalankan skrip WMI dalam dari command prompt sebuah workstation. Salah satu implementasi dari infrastruktur WMI adalah Microsoft Management

Console (MMC).

Berikut adalah langkah-langkah untuk menggunakan MMC 3.0 untuk mengorganisasi instalasi Server Core:

  1. Jika instalasi Server Core bukan anggota dari domain, maka buat alternatif credential yang dapat digunakan untuk membuat koneksi dengan instalasi Server Core dengan cara mengetikkan command berikut pada komputer tersebut:

cmdkey /add: /user: /pass:

  1. ServerName adalah nama Server Core. UserName adalah nama akun Administrator. Password adalah password Administrator.
  2. Akan ada prompt untuk masukkan password Administrator.
  3. Beralih ke komputer yang akan digunakan untuk remote management (komputer yang digunakan harus Windows Vista atau Windows Server 2008).
  4. Nyalakan MMC 3.0 dari komputer yang akan digunakan untuk remote management.
  5. Pilih Connect to another computer, lalu masukkan nama komputer instalasi Server Core.
  6. Masukkan password administrator dari komputer instalasi Server Core.
  7. Instalasi Server Core sudah siap untuk di-remote dengan MMC.

MMC adalah opsi yang paling menarik untuk mengorganisasi fiur dalam Server Core, karena kita dapat melakukan manajemen dengan menggunakan user interface (GUI). Penggunaan MMC mensyaratkan penggunaan komputer workstation terpisah. Hal ini disebabkan karena MMC yang dapat digunakan adalah MMC 3.0 yang hanya terdapat pada Windows Vista atau Windows Server 2008 full version. MMC 3.0 dapat digunakan sebagai manajemen administrasi instalasi sebuah Server Core secara remote.

Kesimpulan

Server Core adalah salah satu fenomena teknologi yang sangat menarik dalam perkembangan teknologi infrastruktur Server. Mungkin salah satu yang menarik dari Server Core itu sendiri adalah apa yang dijanjikan di masa depan. Dengan versi yang lebih slim dari Windows normal, maka tools yang memiliki GUI untuk membantu melakukan manajemen terhadap Server Core secara remote akan menjadi sesuatu yang sangat dicari. Tools yang dapat memudahkan manajemen Server Core tentu akan menjadi sebuah potensi bisnis yang sangat menjanjikan, mengingat kapabilitas dan kemampuan yang dijanjikan oleh Server Core.

Server Core akan segera menjadi anggota baru keluarga Windows Server. Dengan kebutuhan disk space dan memory yang lebih kecil, tentunya Server Core memang diposisikan untuk meng isi potensi role Server yang tidak perlu membutuhkan banyak resources/services sehingga menjanjikan kestabilan dan keamanan yang lebih baik. Karena pada dasarnya memang didesain sesuai dengan kebutuhan dan lebih reliable untuk deployment role-role tertentu. Informasi lebih lanjut infrastruktur windows server terkini dapat ditemukan di http://wss-id.org.

Narenda Wicaksono (http://narenda.mvps.org) adalah IT Pro di MicrosoftIndonesia.

LEBIH LANJUT

http://wss-id.org

http://www.microsoft.com/windowsserver2008

http://www.microsoft.com/indonesia/technet