Kamis, 30 Oktober 2008

Mengenal Dual-Channel

Tingkatkan efektivitas dan efisiensi kerja komputer Anda dengan sistem ini. Sebab kini dual-channel tidak hanya dapat diterapkan pada RDRAM saja, tetapi juga dengan DDR DRAM. Yang penting Anda perhatikan motherboard maupun memory yang digunakan.

Fadilla Mutiarawati

Pesatnya perkembangan teknologi processor tidak akan dapat dinikmati dengan maksimal jika teknologi lain yang berkaitan erat tidak ikut menyeimbanginya. Di antaranya adalah teknologi yang dimiliki oleh memory (RAM) dan motherboard. Kedua benda ini sangat erat kaitannya dengan kerja processor, sehingga perkembangannya juga akan mempengaruhi kinerja komputer Anda.

Berbagai macam perkembangan dan kemajuan telah dialami oleh perangkat-perangkat penunjang ini, termasuk RAM. Meskipun kecepatan perkembangan tidak sepesat processor, kini kinerja RAM telah dapat memberikan dukungan yang maksimal. Tidak hanya teknologi fisik dari RAM-nya, namun juga sistem pemasangan pada motherboard pun ikut mengalami peningkatan. Dulu hanya sistem single-channel saja yang dipergunakan, namun saat ini sudah ada sistem yang dinamakan dual-channel. Sebuah sistem yang dapat meningkatkan kinerja komputer menjadi lebih efektif. Mengingat dengan sistem ini, processor akan memiliki lebih sedikit lagi waktu menganggur.

Teknologi dual-channel sudah mulai diperkenalkan sejak RDRAM mulai dipergunakan. Namun, harga yang sangat mahal dari RDRAM mendorong teknologi terus bergerak sampai akhirnya ditemukan DDR DRAM. Keberhasilan dual-channel pada RDRAM coba juga diterapkan pada DDR DRAM. Dan ternyata hasilnya juga dapat optimal. Sama seperti halnya dengan RDRAM, dual-channel pada DDR juga memerlukan kemampuan motherboard yang mendukung. Jika motherboard yang digunakan tidak memiliki fasilitas yang memungkinkan, maka teknologi ini tidak akan dapat diterapkan.

Saat ini sudah banyak motherboard yang dapat digunakan untuk sistem dual-channel memory, baik dengan menggunakan memory DDR DRAM maupun dengan memory RDRAM. Harga untuk motherboard ini (dual-channel) biasanya memang lebih mahal dibandingkan motherboard dengan kemampuan single-channel biasa saja. Sebab ada beberapa bagian dalam motherboard yang memang harus didesain khusus untuk menunjang sistem ini. Namun untuk pelaksanaannya, Anda tidak perlu melakukan proses penginstalasian yang terlalu sulit.

Apakah Sebenarnya Dual-Channel ?
Jika ada yang dinamakan dual-channel, maka ada juga yang disebut dengan single-channel. Selama ini sebelum dual-channel diperkenalkan, komputer memang hanya menggunakan memory secara standar atau disebut juga single-channel.

Seperti yang kita ketahui bahwa cycle clock dari sebuah processor sangat cepat. Namun, data yang disiapkan oleh memory kadang terbatas sehingga menyebabkan processor menganggur untuk sementara waktu. Hal ini sangat disayangkan sebab ini tandanya sistem tidak bekerja dengan efektivitas yang maksimal.

Oleh sebab itu, teknologi dual-channel diperkenalkan yaitu untuk menambah kapasitas data yang dapat dikirim oleh memory sehingga komputer tidak membuang-buang waktu dalam bekerja. Hal ini tentu saja memberikan dampak yang sangat positif, yaitu waktu kerja yang lebih efisien. Efisiensi kerja dengan komputer juga nantinya akan berdampak posisitif pada efisiensi daya.

Untuk lebih jelas tentang bagaimana penjelasan mengenai single channel dan dual-channel, Anda dapat melihat pada gambar yang disediakan. Pada gambar terlihat bahwa ada satu unit bagian yang dinamakan memory controller. Memory controller ini bertugas sebagai penjaga rambu lalu-lintas data yang terjadi antara data dari harddisk ke memory kemudian dari memory (RAM) ke processor.

Kemampuan memory controller sangat menentukan apakah motherboard tersebut dapat digunakan untuk sistem dual-channel atau tidak. Jika memory controller-nya tidak mampu, maka komputer Anda tidak akan mampu menjalankan sistem dual-channel.

Peak Bandwidth
Seberapa jauh perbedaan kinerja antara sistem single-channel dengan dual-channel? Perhatikan pada tabel yang telah disediakan. Dengan menggunakan sistem dual-channel, setiap peak bandwidth meningkat kemampuannya sebanyak dua kali lipat.

Nilai peak bandwidth adalah ukuran untuk dapat melihat seberapa banyak data yang dapat dikirimkan (ditransfer) ke processor dalam satu detik.

Jika pada sistem yang menggunakan single-channel bit data yang terakses hanya 64-bit saja, namun dengan dual-channel dapat menjadi 128-bit (16 Bytes). Pada komputer yang meng gunakan dual-channel dengan memory PC2100/DDR266, maka nilai peak bandwidth yang dapat diperolehnya adalah 266 MHz x 8 Bytes x 2 (channel) = 4,2 GB/s, ini adalah hasil peak bandwidth yang akan dimiliki oleh komputer tersebut. Maka dalam waktu 1 detik memory dapat memberikan asupan data sebanyak 4,2 GB. Bandingkan jika hanya satu channel yang digunakan. Hanya akan ada 2,1 GB saja dalam satu detiknya. Sayang, bukan?

FSB (Front Side Bus)
Namun untuk benar-benar dapat me manfaatkan sistem ini, motherboard yang digunakan juga harus memiliki kapasitas FSB yang besar. Jika nilai peak bandwidth yang dimiliki oleh memory komputer ternyata lebih kecil, maka percuma sangat sedikit manfaat dual-channel ini dapat dinikmati.

FSB adalah sebuah fasilitas yang menghubungkan antara memory controller dengan processor. Melalui FS inilah, data akan berjalan dari RAM ke processor. Besarnya nilai FSB ini akan menentukan padatnya (baca: besarnya) nilai data yang dapat diterima processor dalam 1 detik. Jika nilai FSB lebih besar dari kemampuan RAM-nya sendiri, maka dapat dikatakan bahwa sistem bekerja dengan kurang efisien dan efektif. Oleh sebab itu untuk mencapai keadaan yang harmonis atau sesuai, nilai peak bandwidth RAM harus sama dengan FSB motherboard.

Nilai FSB sendiri juga beragam. Misalnya saja FSB yang dimiliki P4/533 MHz adalah 4,2 GB/s , maka sistem ini sangat cocok jika mengunakan dual-channel dengan peak bandwidth yang sama atau lebih besar yaitu dengan DDR266/PC2100 (4,2 GB/s) atau yang lebih besar lagi.

Memasang Dual-Channel
Seperti yang tadi telah dikatakan bahwa dual-channel kali pertama diperkenal kan untuk memory RDRAM, kemudian berlanjut ke DDR DRAM. Oleh sebab itu, sistem dual-channel sendiri juga hanya dapat diterapkan pada memory RDRAM dan DDR DRAM. Namun kembali lagi pada masalah motherboard yang digunakan, Anda harus memperhatikan dua poin penting. Pertama, motherboard tersebut memang dapat menggunakan fasilitas dual-channel lalu yang kedua adalah perhatikan nilai FSB-nya. Anda harus menyesuaikan FSB dengan nilai peak bandwidth RAM Anda.

Dan satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya adalah nilai atau kapasitas memory pada kedua RAM harus sama. Begitu pula dengan merk yang digunakan. Namun sebenarnya sudah ada beberapa motherboard yang dapat mendukung dual-channel dengan dua merk memory yang berbeda, asalkan tipe dan kapasitasnya tetap sama.

Jika semua perangkat yang dibutuhkan telah siap, maka saatnya memperhatikan slot memory sebelum RAM mulai ditancapkan. Pada slot memory biasanya terdapat empat buah slot, yaitu slot DIMM 0/channel A, Slot DIMM 1/ChannelA, slot DIMM0/channel B, dan slot DIMM1/channel B. Untuk mendapatkan sistem dual-channel, memory yang sama (baik merk, tipe, dan kapasitasnya) harus dipasangkan pada DIMM yang sama. Artinya jika memory yang satu dipasangakan pada DIMM 0/Channel A, maka yang kedua harus di DIMM 0/Channel B. Sedangkan jika yang pertama dipasangkan pada DIMM 1/channel A, maka yang kedua harus dipasangkan pada slot DIMM 1/channel B.

Tidak ada konfigurasi lanjutan yang perlu Anda lakukan jika pemasangannya secara fisik sudah benar. Namun jika pemasangan fisik ini salah, maka RAM Anda akan menggunakan sistem single-channel secara otomatis.

Dan satu lagi yang dapat menjadi catatan adalah, biasanya memory yang digunakan untuk melakukan dual-channel hanyalah memory DDR DRAM 266 ke atas. Untuk memory PC133 tidak mungkin dilakukan dual-channel. Oleh sebab itu, jangan lupa untuk memperhatikan juga memory yang akan digunakan. Beberapa motherboard sudah ada yang memungkinkan dual- channel dilakukan dengan dua memory yang berbeda merk. Namun, kematangan sistem ini belum teruji sepenuhnya. Oleh sebab itu, untuk menjaga kegagalan yang tidak diinginkan, sebaiknya dilakukan hanya oleh merk dan tipe memory yang sama saja.

Ada beberapa produsen motherboard yang telah mengembangkan kemampuan motherboardnya, sehingga mampu menggunakan RAM dengan system dual channel dengan dua merk dan ukuran yang berbeda. Meskipun kecepatannya harus tetap sama. Namun sampai saat ini, belum sepenuhnya terbukti keefisienan dan efektivitasnya. Oleh sebab itu bagi Anda yang ingin menerapkan sistem ini, sebaiknya masih menggunakan RAM dengan tipe dan merk yang sama.

Dan satu lagi yang dapat Anda perhatikan adalah slot yang disediakan. Bagi pemula agar tidak terlalu membingungkan atau untuk menghindari kesalahan penginstalan, sebaiknya memilih motherboard yang menggunakan dua slot saja. Sebab jika Anda menggunakan motherboard dengan empat slot, maka akan ada kemungkinan Anda salah memasukkannya. Meskipun hal ini sangat minim terjadi.