Rabu, 29 Oktober 2008

Digital Imaging

Urusan cetak mencetak kadang memang menyusahkan, apalagi jika menggunakan printer atau program yang baru. Padahal sebenarnya ada satu guideline yang dapat dijadikan patokan, yang akan memudahkan Anda dalam mencetak dengan printer atau kertas apapun.

Cetak, Cetak, Cetak!

Dalam mencetak, seseorang akan selalu dihadapkan pada berbagai macam pilihan. Mulai dari pilihan hasil gambar, mesin cetaknya, tintanya, sampai pada kertas yang akan digunakan. Variasi atribut mencetak ini sangat beragam. Mulai menggunakan sistem konvensional sampai dengan mencetak secara digital.

Proses untuk masing-masing sistem juga berbeda, begitu pula hasil akhirnya, sehingga untuk mencetak pertimbangan harus dilakukan dengan masak. Sebab jika salah menggunakan peralatan atau sistem yang tepat, maka cetakan yang akan dihasilkan tidak akan sesuai dengan keinginan.

Apa saja yang harus menjadi bahan pertimbangan? Banyak sekali. Dari mulai unsur gambar, sumber gambar, warna, sampai pada media cetaknya juga sangat mempengaruhi dan harus dipertimbangkan dari awal. Namun ada satu hal yang harus jauh kali pertama dipertimbangkan, yaitu tujuan dari hasil cetakan. Apakah untuk digunakan sebagai bagian dari media (majalah atau koran), bagian dari promosi, atau hanya sekadar menjadi milik pribadi. Setelah Anda tahu tujuannya, jika pertanyaan ini sudah terjawab, maka Anda dapat lebih mudah memilih atribut selanjutnya.

Mengapa harus tujuannya terlebih dahulu? Sebab dari mengetahui tujuannya, Anda akan lebih mudah mengarahkan hal lainnya. Misalnya saja jika gambar yang Anda buat akan digunakan untuk billboard, maka sudah pasti Anda memang khusus menggunakan mesin printer yang memang digunakan untuk mencetak gambar outdoor. Sebab biar bagaimanapun, mesin cetak (termasuk tintanya) yang digunakan untuk mencetak keperluan outdoor dan indoor berbeda. Di mana bedanya? Akan dibahas lebih lanjut lagi nanti. Begitu pula jika hanya ingin sekadar mencetak bahan makalah. Maka Anda tidak perlu memikirkan berbagai macam jenis kertas dan printer. Cukup sempitkan pilihan Anda pada pencetakan digital yang paling sederhana dan hemat.

Sudah mengetahui untuk apa gambar Anda nantinya? Jika sudah tahu, maka kini saatnya Anda menentukan perangkat lainnya.

Mesin Cetak
Mesin cetak adalah perangkat yang paling utama untuk melakukan pencetakan. Mesin cetak sendiri ada dua macam, yaitu mesin cetak analog atau biasa disebut mesin cetak konvensional dan yang kedua adalah mesin cetak digital. Mesin cetak analog biasanya dipergunakan untuk mencetak dalam jumlah yang sangat banyak, mulai dari ratusan hingga ribuan. Sedangkan printer lebih banyak ditujukan untuk pencetakan yang tidak terlalu banyak. Mengapa demikian? Sebab untuk mencetak dengan menggunakan printer (digital) biaya untuk tintanya akan lebih mahal dan media kertasnya juga lebih terbatas.

Contoh saja undangan. Kertas yang digunakan untuk mencetak undangan kadang sangat tebal, sehingga tidak dapat jalan pada printer digital biasa. Oleh sebab itu, untuk mencetak undangan harus dilakukan di percetakan. Mesin yang ada di percetakan sendiri juga bervariasi. Ada yang disebut mesin kecil ada juga yang disebut mesin besar. Bagaimana membedakannya? Dengan mesin kecil, biasanya plat yang tersedia hanya antara satu dan sampai dua plat saja, sehingga untuk mencetak lebih banyak memakan waktu. Pencetakan yang menggunakan satu plat warna saja memang membutuhkan waktu yang panjang. Karena setiap warna yang akan digunakan pada gambar tersebut harus dimasukkan satu per satu.

Misalnya ada seribu undangan yang akan menggunakan empat warna dasar (CMYK) saja, maka cara mengerjakannya secara bertahap adalah sebagai berikut. Yaitu seribu undangan pertama diberikan warna Cyan, lalu diganti platnya dengan warna Magenta, baru kemudian mulai mencetak tahap kedua. Setelah itu diganti dengan Yellow, dan lalu yang terakhir adalah Black. Maka prosesnya akan sangat panjang dan lama, karena pemberian warna harus dilakukan secara satu per satu (tergantung plat).

Lain halnya jika menggunakan mesin besar yang memiliki empat sampai delapan plat sekaligus. Cetakan dapat dilakukan hanya sekali putaran saja, kecuali memang ada warna tambahan lain yang ingin digunakan. Jika tidak ingin mencetak terlalu banyak, maka sebaiknya mencetak secara digital dengan printer biasa. Sebab jika terlalu sedikit, mencetak secara konvensional tentu saja menjadi sangat mahal. Jika hanya ingin membuat 10 sampai 20 brosur saja, maka lakukanlah pada printer biasa.

Lagi pula bukankah teknologi printer (digital) juga sudah semakin maju saat ini. Mengapa harus bingung? Saat ini sudah tersedia berbagai macam jenis printer. Mulai dari mesin laser jet sampai printer yang menggunakan tinta dye sublimation (sama seperti yang digunakan pada tempat cetak foto analog/konvensional).

Seperti yang tadi sempat disinggung, bahwa menurut kebutuhannya printer yang ada saat ini ini bagi atas dua kelompok, yaitu indoor dan outdoor. Untuk keperluan outdoor di mana hasil cetak diharapkan mampu bertahan dalam berbagai macam kondisi baik hujan maupun panas, maka printer yang dibutuhkan adalah printer yang menggunakan tinta berbahan dasar minyak. Sedangkan untuk kebutuhan indoor, lebih banyak variasi yang tersedia. Ada laser jet, inkjet/deskjet, Dot Matrix, dan dye sublimation printer. Tentu saja Anda sudah tidak asing lagi dengan printer-printer indoor ini. Printer indoor ini ada yang dijual dengan harga murah dan ada juga yang dijual dengan harga sangat mahal. Tergantung pada spesifikasi printer-nya.

Printer laser biasanya digunakan pada perusahaan-perusahaan untuk mencetak dokumen hitam putih. Printer laser memang sangat efisien dalam mencetak hitam putih. Karena di samping sangat cepat, kapasitas warnanya lebih banyak dibandingkan dengan printer indoor lainnya. Sebenarnya printer laser juga ada yang tersedia untuk mencetak dokumen berwarna atau bergambar. Namun di samping ukuran kertasnya yang terbatas, harganya pun sangat mahal. Printer laser menggunakan serbuk sebagai sumber warnanya. Berbeda dengan inkjet/deskjet yang menggunakan tinta sebagai sumber warnanya.

Inkjet/deskjet yang tersedia di pasaran saat ini memiliki kemampuan untuk mencetak sampai ukuran kertas yang sangat besar, dan dengan kualitas yang sangat baik. Resolusi printer deskjet/inkjet saat ini dapat mencapai 5760x1440 dpi. Sehingga jika Anda hanya sekadar ingin membuat poster antara satu sampai lima buah saja, maka lebih baik mencetak dengan printer ini. Namun untuk yang hanya ingin mencetak foto dengan praktis tanpa harus pergi ke gerai cuci cetak, dapat mencoba menggunakan printer dye sublimation. Printer ini dapat memberikan hasil cetakan yang sama dengan di gerai cetak foto (mengingat tinta yang digunakan sama). Sayangnya, kemampuan cetak dengan printer dye sublimation sampai saat ini sangat terbatas pada ukuran kertas yang digunakan untuk mencetaknya.

Dan yang terakhir disebutkan adalah printer dot matrix. Printer ini sudah sangat lama diperkenalkan. Meskipun sudah sangat lama sampai sekarang printer ini masih diproduksi. Sebab banyak kebutuhan yang masih membutuhkan printer jenis ini, terutama untuk kebutuhan penjualan. Dengan menggunakan printer ini, cetakan dapat langsung dirangkap dengan karbon. Sebab sistem pencetakannya masih menggunakan sistem ketukan. Sebagai sumber warnanya juga masih menggunakan pita seperti layaknya mesin ketik. Berhubung menggunakan pita, maka warna yang dapat dihasilkan pun tidak bervariasi. Hanya hitam, biru, dan merah saja. Dan jarang sekali yang dapat menggunakan ketiga warna ini secara sekaligus.

Oleh sebab itu, jika tidak membutuhkan dokumen rangkap dan ingin mencetak gambar, jangan gunakan printer ini. Selain itu, satu lagi yang menjadi kelemahan printer ini adalah geraknya yang sangat lamban dan suaranya yang agak berisik ketika sedang bekerja.

Satu lagi yang dapat dijadikan alternatif dalam memilih printer adalah kemampuannya untuk melakukan direct printing dari kamera. Pada awalnya, direct printing diperkenalkan hanya mampu dilakukan antarsesama merk saja. Namun belakangan, direct printing dapat dilakukan oleh kamera dan printer yang berbeda merk. Selama mereka menggunakan interface yang sama. Saat ini sudah ada standardisasi interface untuk direct printing yang dikenal dengan sebutan pitch bridge. Dengan pitch bridge, semua printer dan kamera dapat langsung berkomunikasi tanpa harus menyamakan merknya terlebih dahulu.

Kertas
Setelah mengetahui di mana gambar akan dicetak, saatnya mengetahui kertas apa yang akan digunakan. Kertas tersedia dalam berbagai jenis, dikelompokkan menurut kebutuhannya. Yaitu kertas fancy paper yang biasa digunakan untuk undangan, piagam, dan sebagainya, lalu kertas yang biasa digunakan untuk keperluan media dan promosi disebut media paper. Dan yang terakhir kertas yang digunakan untuk kemasan, yaitu kertas karton.

  • Fancy Paper
    Fancy paper biasanya memiliki tekstur pada permukaannya. Semakin teksturnya terlihat jelas, maka harganya akan semakin mahal. Fancy paper paling banyak dipergunakan untuk membuat undangan.
  • Media paper
    Ini adalah jenis kertas yang paling banyak digunakan. Media paper sendiri terdiri dari kertas-kertas yang disebut art paper, matt paper, kertas koran, dan yang terakhir adalah HVS. Jika art paper digunakan untuk memberikan kesan glossy, maka matt paper untuk memberikan kesan Dop.

Sedangkan HVS adalah kertas yang paling banyak digunakan orang. Ketebalannya sekitar 60-100 gram. Kertas ini jugalah yang sering digunakan untuk mencetak teks. Kertas HVS adalah kertas yang paling hemat digunakan. Oleh sebab itu, banyak yang menggunakan kertas HVS untuk keperluan cetak dokumen biasa. Namun, jangan sekali-sekali mencetak dengan kertas HVS untuk gambar yang akan disimpan. Sebab warnanya tidak akan keluar, bahkan jadi terlihat suram. Mengapa demikian? Sebab kertas HVS menyerap tinta, sehingga warnnya tidak akan menjadi maksimal.

Jika ingin mencetak foto, gunakanlah kertas yang memang diperuntukkan untuk mencetak foto agar warna dalam foto terlihat tetap hidup. Kertas untuk mencetak foto permukaan atasnya sangat licin dan glossy, sehingga warna yang dicetak tidak terlihat suram.

  • Karton
    Ini adalah jenis kertas terakhir. Yang sangat umum dipergunakan untuk kemasan. Kertas karton ini pun sama dengan media paper. Ada yang berpermukaan glossy ada juga yang matt.

Warna
Yang menjadi sumber warna pada printer sangat bervariasi, ada serbuk, tinta, dan pita. Mencetak dengan mesin konvensional juga disediakan berbagai macam pilihan warna. Namun untuk warna dasar selalu ada empat buah (CMYK). Sedangkan warna di luar CMYK disebut special color.

Sedangkan dalam perkembangan tinta printer, ada salah satu berita yang sedang hangat saat ini adalah menjamurnya tempat pengisian ulang tinta printer tanpa mengganti cartridge-nya, sama halnya seperti mengisi botol air minum isi ulang saja. Anda harus membawa botol atau cartridge bekas untuk diisi ulang. Namun sayangnya, banyak pengguna printer yang melakukan cara ini mengeluh karena tinta menjadi tidak lancar. Padahal sebagian pera pengisi tinta ini menggunakan kualitas tinta yang sama dengan yang ada dalam cartridge. Mengapa hal ini masih dapat terjadi? Satu hal yang sebenarnya kadang dilupakan adalah cartridge. Seperti layaknya botol air minum kemasan, cartridge pun memiliki masa kadaluarsa. Sehingga penggunaan optimal memang hanya dapat dimanfaatkan pada saat kali pertama cartridge digunakan.

Kualitas penggunaan dari pengisian refill tidak dapat menyamakan kualitas pemakian awal, mengingat cara pengisian refill sangat berbeda. Pada pengisian pertama, prosesnya dilakukan secara kedap udara, sedangkan proses refill tidak mungkin dilakukan dengan cara ini.

Hal tersebut juga dapat mempengaruhi nilai kualitas pencetakan di kemudian hari. Sebab jika dalam cartridge terdapat gelembung udara, maka selain cartridge tidak dapat terisi penuh, hasil cetakan akan mengalami masalah yang dinamakan missing dot (bagian-bagian yang tidak terkena tinta dengan benar). Bahkan jika keadaan ini terlalu lama dibiarkan, dapat menyebabkan print head menjadi tidak berfungsi. Oleh sebab itu, menggunakan cartridge yang benar masih merupakan cara terbaik.

Kenapa Harus 300 dpi?
Kadang untuk mencetak Anda akan selalu disarankan untuk mengeset gambar pada resolusi 300 dpi atau 300 ppi. Agar gambar yang dicetak nantinya dapat menghasilkan hasil cetak yang baik. Standar resolusi 300 dpi ini tidak hanya dianjurkan untuk Anda para pengguna personal saja, tetapi juga untuk hasil karya profesional. Sebab standar resolusi 300 dpi/ppi ini memang telah berlaku secara luas. Mengapa harus 300 dpi/ppi? Sebab ini adalah nilai resolusi paling reliable untuk dapat dilihat dengan mata manusia.

Jika resolusi semakin tinggi, mata manusia tidak akan dapat mengetahui bedanya. Oleh sebab itu, 300 dpi dianggap nilai yang cukup reliable untuk sebuah cetakan gambar. Lain halnya dengan teks. Untuk mencetak teks dibutuhkan resolusi yang lebih besar lagi yaitu 400 dpi. Mengapa 400 dpi? Karena berkaitan lagi dengan mata manusia, mengingat pada teks biasanya hanya terdiri dari satu warna, maka dibutuhkan resolusi yang lebih besar lagi untuk mencetak teks.

Antara resolusi dengan ukuran mencetak sangat erat kaitannya, sehingga hal ini harus benar-benar diperhatikan baik ketika mencetak maupun ketika menyimpan gambar. Untuk gambar dengan resolusi 300 dpi, jika ingin dicetak sebesar 2 in x 2 in, maka ukuran filenya harus sebesar (2 x 300) x (2 x 300) = 600 x 600 = 360000 = 1,38 MB. Jika ternyata lebih kecil, maka ukuran gambar harus lebih diperkecil untuk dapat dilihat cukup baik dengan mata. Sedangkan jika gambar berukuran lebih besar, maka dapat dicetak dengan ukuran yang lebih besar juga. Jika dipaksa mencetak lebih besar dari kemampuan gambar, maka Anda akan melihat hasil gambar yang pecah.

Masalah
Ada berbagai macam masalah yang tidak jarang menghambat proses pencetakan Anda. Mulai dari tinta yang tidak keluar, ketas yang tersangkut, sampai hasil cetak yang tidak sesuai. Oleh sebab itu, sebelum Anda mengambil langkah mandiri untuk memperbaiki printer dan masalahnya, ada baiknya jika Anda tidak absen membaca manual book-nya sebelum menggunakan printer atau sebelum Anda mengambil tindakan. Jangan menganggap semua printer memiliki sistem kerja yang sama.

Untuk beberapa masalah, masing-masing printer memiliki solusi berbeda-beda. Dan jika masalah yang dihadapi terlalu sulit atau tidak Anda mengerti, sebaiknya jangan mengambil tindakan gegabah, segera saja hubungi pusat layanan printer Anda. Membeli printer dengan purnajual yang baik sangat penting, sebab tidak semua masalah pada printer dapat ditangani secara manual, ada beberapa masalah yang memerlukan perangkat khusus sehingga harus dilakukan di tempat khusus pula.

Nah, sudah siap mencetak? Siapkan gambar dan mulailah mencetak!

Fadilla Mutiarawati