Kamis, 30 Oktober 2008

Lebih Dekat dengan Desktop Linux

Theme dan skin untuk memodifikasi Linux dan di balik GNOME yang kurang terkenal.

Gunung Sarjono

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, salah satu keuntungan mempunyai modul GUI—yang independen dari kernel utama operating system—adalah banyaknya jumlah modifikasi yang dapat dilakukan. Pada bagian ini kita akan melihat theme dan skin; dua cara untuk memodifikasi lingkungan kerja Linux. Kita juga akan melihat lebih dekat lingkungan desktop yang kurang terkenal: GNOME.

Jika Anda ingin bereksperimen dengan theme dan skin, hal pertama yang terlintas adalah mengubah lingkungan desktop Anda—bagaimanapun, ia hanya sebuah aplikasi dan sering Anda lihat. Lingkungan grafis apapun yang Anda pilih pasti mendukung theme, skin, atau keduanya.

Cara terbaik untuk mulai menggunakan theme dan skin adalah dengan men-download yang ada daripada mencari-cari dan mencoba membuatnya sendiri—yang bisa menjadi proses yang kompleks bergantung kepada aplikasi yang ingin di-skin.

Men-download Theme
Apapun aplikasi atau lingkungan desktop yang ingin Anda ubah, mungkin tempat terbaik yang harus dikunjungi adalah situs yang dulunya bernama www. themes.org, yang sekarang telah menjadi bagian dari hirarki freshmeat.net. URL yang lama masih dapat digunakan, tetapi Anda juga dapat mengunjungi situs tersebut dengan menggunakan alamat themes.freshmeat.net.

Freshmeat membagi skin dan theme dengan baik, tetapi Anda tidak perlu mengetahui apa yang Anda cari. Semua bagian lingkungan desktop utama dapat dicapai dengan mudah melalui link yang ditampailkan di bar navigasi pada bagian atas setiap halaman. Window manager dan lingkungan grafis yang kurang dikenal dapat dilihat dengan terlebih dulu mengklik link Window Managers dan kemudian pilih aplikasi yang Anda inginkan dari daftar. Mencari skin dan theme untuk program bukanlah hal yang sulit di Freshmeat—pertama klik link Apps di bar navigasi dan kemudian pilih subkategori.

K Desktop
Saat ini, lingkungan desktop yang paling banyak dikenal dan digunakan untuk Linux adalah KDE, K Desktop Environment. KDE selalu menawarkan kustomisasi, tetapi versi terakhir menawarkan lebih banyak dari sebelumnya. KDE tidak hanya mempunyai tingkat skin yang sama seperti banyak aplikasi terpisah lainnya, tetapi juga tingkat kustomisasi yang baik.

Anda akan menemukan banyak pilihan theme untuk KDE di dalam koleksi theme Freshmeat pada alamat yang disebutkan sebelumnya—klik link KDE pada bar navigasi utama. Pilihan theme dan tampilan yang lebih menarik untuk KDE dapat ditemukan di www.kde-look.org—suatu situs yang secara khusus mendedikasikan dirinya untuk lingkungan dekstop yang sangat populer ini.

Men-download dan menginstal theme untuk KDE bukanlah hal yang sulit, tetapi Anda perlu mengetahui apa yang Anda lakukan sebelum memulainya. Setiap situs theme KDE yang baik akan membagi mereka berdasarkan nomor versi KDE-nya, biasanya dengan membagi dalam versi 1.x, 2.x, dan yang paling baru 3.x. Ini sangat penting karena setiap rilis KDE mempunyai dukungan theme yang telah diperluas dan ditingkatkan. Jika menggunakan KDE versi terakhir, Anda bebas menggunakan theme dari versi berapa pun, tetapi Anda akan mendapatkan hasil yang lebih bagus jika mengunakan theme yang secara khusus didesain untuk versi KDE yang Anda gunakan. Yang jelas, jangan gunakan theme yang didesain untuk versi KDE yang lebih lama selain yang Anda gunakan—yang terbaik mereka mungkin tidak akan bekerja dan yang terburuk mereka dapat mengacaukan segalanya.

Paket Theme
Situs yang berbeda akan memaket theme dengan cara yang berbeda dan ini berlaku untuk semua aplikasi dan dekstop, tidak hanya KDE. Jika beruntung, Anda akan menemukan theme dalam bentuk file RPM, dan menginstalnya semudah menggunakan package manager yang disediakan oleh distribusi Linux Anda. Theme lainnya mungkin hadir dalam format tarball dan mungkin juga dalam gzip. Secara umum, tarball dan aplikasi tar itu sendiri tidak perlu ditakuti. Cukup buka jendela terminal atau console dan ketik tar –zxvf namatheme.tar.gz.

Setelah paket theme terinstal pada sistem, Anda perlu mengaktifkannya dari dalam KDE itu sendiri. Buka menu KDE pada pojok kiri bawah (seperti Menu Start Windows) dan jalankan Control Centre. Pilih Look and Feel, kemudian pilih Style jika Anda men-download style atau Theme Manager jika Anda men-download theme lengkap. Dari menu, pilih theme yang terinstal kemudian klik tombol Apply untuk melihatnya.

Bagaimana dengan Theme Sendiri?
Cepat atau lembat Anda mungkin ingin membuat theme atau skin sendiri. Namun sayang sekali, di sini kita tidak dapat membahas hal itu secara lebih mendetail. Prosedurnya akan berbeda-beda bergantung kepada aplikasi, window manager, atau lingkungan desktop yang ingin Anda ubah.

Di samping itu, format tiap theme dan skin masing-masing berbeda dan biasanya tidak saling kompatibel. Ini dapat menjadi proses yang cukup panjang dan sulit yang membutuhkan banyak trial and error dan tutorial yang panjang. Namun, tentu saja Anda dapat melakukan trial and error sederhana secara otodidak—langkah awal yang paling banyak dilakukan oleh pembuat theme.

Aplikasi apapun yang Anda gunakan sebagai percobaan, theme itu sendiri biasanya tersimpan secara terpisah dari setiap grafik yang digunakan. Anda dapat menginstal suatu theme sederhana dan menggunakannya sebagai bahan percobaan. Anda akan membutuhkan suatu theme yang akan diubah dan aplikasi yang dapat menghasilkan file PNG, yang merupakan format pilihan untuk kompresi image di Linux saat ini. Seperti biasanya, GIMP menjadi pilihan, tetapi Anda dapat menggunakan aplikasi Windows favorit Anda jika itu lebih mudah.

Apakah GNOME?
Singkatan dari GNU Network Object Model Environment, GNOME sebenarnya merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan suatu proyek besar dan tidak hanya lingkungan desktop itu sendiri. Dalam artikel ini, GNOME hanya mengacu kepada kepada desktop dan aplikasi-aplikasi yang berhubungan yang datang bersamanya.

Kapan GNOME Lahir?
Pada tahun 1997, sekelompok programer berkumpul bersama dan mulai mengerjakan sesuatu yang disebut GNOME Desktop Project. Informasi resmi pertama berupa posting ke comp.os.linux. announce di USENET, pada bulan Agustus di tahun yang sama—GNOME telah lahir.

Pada mulanya, kelompok tersebut memutuskan bahwa GNOME harus memenuhi empat kriteria. Pertama, kodenya harus benar-benar portabel dan sebisa mungkin dapat berjalan pada berbagai jenis platform. Kedua, keseluruhan lingkungan harus konsisten, sehingga begitu cara kerja dasarnya diketahui, Anda dapat menggunakan cara yang sama untuk melakukan hal yang sama pada berbagai program yang berbeda yang sesuai dengan GNOME.

Ketiga, tim tersebut menetapkan bahwa GNOME harus dapat digunakan dengan mudah oleh para developer. Terakhir, tim GNOME menginginkan keseluruhan proyek tersebut menyenangkan untuk digunakan—sesuatu yang idak ditemukan dalam lingkungan Linux pada saat itu.

Secara keseluruhan proyek GNOME terdiri dari tiga bagian. Pertama, desktop itu sendiri, yang merupakan lingkungan grafis yang kaya dan mudah digunakan. Kedua, platform pengembangan yang merupakan sekumpulan tool yang didesain untuk mempermudah developer Linux dalam membuat aplikasi untuk GNOME. Terakhir, GNOME Office, yang merupakan sekumpulan program untuk mendukung produktivitas kantor.

Bagaimana Mendapatkan GNOME?
Kecuali Anda menggunakan Linux yang tidak dikenal, atau distribusi yang dapat dijalankan dari media removable (seperti Knoppix, misalnya), maka kemungkinan besar Anda telah menginstal GNOME dan siap digunakan, tanpa Anda menyadarinya. Sebelum melangkah lebih lanjut, Anda harus memeriksa dokumentasi yang disertakan distro Anda (jika ada) atau situs web vendor distribusi Anda.

Pengembangan GNOME tidak secepat KDE dan jika Anda menjalankan distribusi Linux terbaru, Anda mungkin mempunyai GNOME versi terakhir, yang saat ini dalam versi 2.6. Jika ya, Anda siap untuk melanjutkan. Meskipun beberapa bagian GNOME, seperti library atau aplikasi, mungkin telah diperbarui, Anda dapat langsung mulai menggunakan GNOME dari instalasi Linux yang ada. Lihat dokumentasi untuk login manager yang digunakan oleh distribusi pilihan Anda dan Anda akan menemukan bagaimana memilih GNOME ketika sistem Anda booting.

Di Mana Men-download GNOME?
Jika tidak mempunyai GNOME atau ingin menginstal versi terakhir, Anda perlu mengunjungi situs halaman download di situs GNOME www.gnome. org/start/2.6. Yang terbaik, tetapi bukan cara yang termudah untuk menginstal GNOME versi terakhir adalah dengan men-download source-nya dan meng-compile sendiri.

Kecuali Anda familiar dengan Linux secara umum dan kompilasi dari source secara khusus, kami tidak menganjurkan Anda melakukan ini. Meng-compile suatu aplikasi sederhana tidak sulit, tetapi meng-compile source sebesar dan sekompleks GNOME bukanlah sesuatu yang kami anjurkan untuk pemula.

Bagi kebanyakan dari kita, men-download paket biner yang telah dibuat sebelumnya adalah cara yang termudah untuk menginstal GNOME. Halaman download GNOME menampilkan paket biner yang tersedia, yang dikelompokkan berdasarnya distribusi mereka. Yang menyedihkan, di sinilah sesuatunya dapat menjadi aneh.

Bergantung kepada distribusi yang dijalankan, Anda mungkin akan tersenyum atau merasa tertinggal ketika membaca daftar tersebut karena tidak komplit. Paket untuk tiga distro besar seperti Debian, Slackware, dan Mandrake dapat Anda temukan, tetapi tidak demikian halnya dengan distro populer lain, seperti SuSE.

Banyak vendor distribusi yang mempunyai hubungan kerja yang dekat dengan developer GNOME dan tidak akan merilis versi GNOME baru sampai ia benar-benar terintegrasi dengan distro tersebut. Jika ini yang terjadi dengan Anda, Anda perlu mengecek pembuat distro Anda untuk mengetahui kapan rilis terbaru dikeluarkan. Jika diperbarui secepat SuSE, tentunya distro Anda sudah dipersenjatai dengan versi GNOME terbaru yang tersedia.

Bagaimana Menggunakan GNOME?
Setelah diinstal, dari banyak sisi Anda akan menemukan penggunaan GNOME sama dengan KDE—atau Windows.

Gerakan mouse dan Windows pada dasarnya sama dengan setiap lingkungan grafis yang window-based dan GNOME tidak berbeda dalam hal ini. Perbedaan utama yang kali pertama akan Anda temukan adalah cara kerja file manager. Windows menggunakan shell internalnya sendiri, dan KDE menggunakan file manager Konqueror yang terintegrasi dengab web browser. Dengan GNOME, Anda berhadapan dengan aplikasi yang mengagumkan, bernama Nautilus.

Pada waktu pertama membuka jendela dengan Nautilus (coba klik icon Home), Anda akan melihat suatu tampilan yang tidak sama dengan KDE maupun Windows. Seperti Windows, Anda akan mempunyai menu bar, toolbar, location bar, dan jendela utama.

Berbeda dengan Windows, Nautilus mempunyai viewer untuk berbagai jenis file populer yang terintegrasi dengan file manager itu sendiri. Sebagai contoh, cobalah mengklik suatu file gambar. Windows akan menjalankan program terpisah untuk menampilkan gambar tersebut, sementara Nautilus akan membukanya di situ, menghemat waktu dan resource sistem. Pada tahap ini, tampilan panel samping juga berubah, memberi pilihan untuk membuka file untuk editing dengan setiap aplikasi yang terdaftar untuk menangani jenis file itu.

Nautilus enak dipandang dan sangat dapat dimodifikasi—dalam hal estetika, ia merupakan salah satu file manager yang terbaik. Icon folder dapat lapisi dengan emblem dan icon dapat diperbesar sampai ukuran berapapun. Nautilus mempunyai lebih banyak opsi dari yang dapat kita bahas di sini; tempat terbaik untuk mengetahui lebih banyak adalah di Nautilus user guide di www. gnome.org/learn/users-guide/latest/gosnautilus-1.html.

Kenapa GNOME dan KDE Tidak Bersatu?
Salah satu pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh pengguna Linux yang masih pemula, mungkin sama dengan hal yang seringkali dihadapi oleh developer GNOME. Pemikiran dasarnya adalah: jika Linux dimaksudkan untuk masuk ke pasar utama, sebagai alternatif dari monopoli Microsoft Windows, mengapa ia membutuhkan dua lingkungan grafis yang saling berkompetisi, GNOME dan KDE? Tim pengembang pasti dapat bersatu, mengambil fitur-fitur terbaik dari masing-masing, dan membuat sesuatu yang akan membuat Windows seperti mainan biasa dan pada saat yang sama mengurangi jumlah pendatang baru yang kebingungan.

Bagaimanapun, dengan banyaknya aplikasi Linux ada masalah lisensi yang harus dipertimbangkan. GNOME tetap berpegang pada GNU Public License atau GPL, yang menyatakan bahwa semua kode harus tersedia secara free untuk komunitas Linux.

Pada awalnya, KDE menggunakan sekumpulan libary bernama Qt, yang pada waktu itu tidak tersedia di bawah GPL, jadi source code-nya tidak tersedia untuk semua orang kecuali pada developer. Namun, segalanya telah berubah sekarang ini dan library Qt untuk Linux dirilis di bawah GPL—tetapi pengembang GNOME telah menghabiskan sekian tahun menulis dan menggunakan alternatif mereka sendiri dan GNOME dan KDE telah banyak berbeda sekarang ini.

Di samping itu, meskipun GNOME dan KDE mungkin terlihat mirip pada bagian luarnya, di situlah persamaannya berakhir. Dengan mengangkat tutup pada kedua lingkungan tersebut memperlihatkan bahwa GNOME dan KDE sesuatu yang sangat berbeda baik dalam hal kode mentahnya maupun cara kerja aplikasi dan komunikasinya dengan yang lain. Jadi hanya dengan mengambil kode dari satu proyek untuk kemudian diadaptasikan ke proyek lain akan manjadi tugas yang tidak mungkin dilakukan.

Untuk saat ini setidaknya, suatu lingkungan gabungan GNOME/KDE tidaklah mungkin— walaupun Anda dapat menguasai salah satunya, yang satu akan menghadang Anda dan mereka akan menjadi standar untuk waktu yang cukup lama. Bahkan lingkungan desktop terbaru, Ximian Desktop misalnya—ia sendiri berdasarkan GNOME—pada akhirnya mengalami hal yang sama.